Ernando Ari Sutaryadi mengungkapkan momen Shin Tae Yong menangis di ruang ganti berakhir Timnas Indonesia U-23 keok dari Guinea di playoff Olimpiade 2024.
Indonesia gagal menembus Olimpiade Paris setelah menelan kekalahan 0-1 dari Guinea dalam duel yang digelar Clairefontaine, Paris, Prancis, Kamis (9/5).
Selepas laga, Shin Tae Yong menangis di ruang ganti. Satu per satu pemain dipeluk bergantian oleh STY dan membikin suasana jadi haru-biru.
“Jadi yang mulanya slot deposit qris tuh seluruh pemain berusaha untuk tetap tegar, sebab Coach Shin selalu bilang buat apa kita menangis setelah laga, sebab harus yang kita lakukan yaitu dikala laga. Jadi tak perlu menangis setelah laga,” ujar Rio Fahmi.
“Tetapi sebab prestasi yang telah kita lakukan bisa dibilang telah luar umum, Coach Shin sedih dan meneteskan air mata, kesudahannya seluruh tim merangkul dan menangis juga, sebab satu langkah lagi kita telah ciptakan sejarah. Tetapi itu belum rezeki kita jadi berharap bagaimana lagi,” lanjutnya.
Laga krusial perebutan tiket terakhir ke Olimpiade Paris memang menyisakan kontroversi. Sebagian keputusan ‘aneh’ dianggap merugikan pasukan Garuda Muda
Gol kemenangan Guinea tercipta via eksekusi pinalti di babak pertama. Wasit menunjuk spot putih setelah Witan Sulaeman dianggap membikin pelanggaran di kotak terlarang.
Dalam tayangan ulang, Witan memang tampak melakukan kontak dengan pemain Guinea Algassime Bah. Akan melainkan insiden hal yang demikian terjadi di luar kotak pinalti.
Di babak kedua, Guinea kembali mendapat ‘hadiah’ pinalti kontroversial. Alfeandra Dewangga hakekatnya lebih dahulu mengenai bola sebelum Bah terjatuh. Tetapi, wasit tetap menunjuk spot putih.
Shin Tae Yong kemudian melakukan protes keras kepada pinalti kedua hingga berujung kartu merah. Pelatih asal Korea Selatan itu sempat ngotot bertahan di bench sebelum kesudahannya masuk ke lorong ruang ganti.